Senin, 07 Juli 2008

Keamanan PC dari sudut pandang lain

Tags: ,

viruslog.jpgRasanya masalah tentang keamanan komputer bisa dibilang sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Sebagian besar dari kita, terutama yang selalu bekerja atau berhubungan dengan komputer, banyak telah memahami masalah keamanan komputer dan cara mengatasinya. Baik itu bagi orang-orang yang telah sangat berpengalaman atau newbie dalam bidang komputer, atau bahkan hanya bisa sekedar memakai komputer. Tetapi, satu hal yang menjadi pertanyaan di benak saya, kenapa selalu saja hampir semuanya tetap saja bisa mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan tentang keamanan komputer tersebut. Dari sudut pandang lain, mungkin saya dapat sedikit melontarkan beberapa hal menyangkut masalah ini.

Apa yang dianggap kebanyakan orang sebagai suatu ancaman keamanan komputer? Sahabat saya mengatakan, hal yang paling krusial dalam hal keamanan komputer adalah virus, trojan, spyware, dan sejenisnya. Sahabat saya satu lagi mengatakan bahwa celah keamanan dari sebuah perangkat lunak (software) merupakan bagian terpenting dari masalah tersebut di atas. Mungkin teman-teman lain juga punya pendapat yang berbeda pula.

Lalu bagaimana halnya dengan pendapat saya sendiri? Terus terang saya sendiri tergolong orang yang sangat awam dalam bidang ini, mungkin banyak dari teman-teman yang jauh lebih tahu daripada saya. Sesuai dengan tuntutan pekerjaan sehari-hari yang mengharuskan saya terus-menerus berada di depan komputer, maka saya berusaha mempertahankan komputer tersebut agar dapat bekerja dan dipakai tanpa ada kendala apapun. Dan dibandingkan teman-teman sekantor saya yang jauh lebih paham mengenai keamanan komputer, maka komputer saya dapat dikatakan jauh lebih bersih dan tidak pernah ada gangguan sedikitpun (menurut pandangan saya…). Padahal sesuai pekerjaan saya, komputer tidak sekedar dipakai untuk mengetik tugas kantor saja, tetapi juga mengakses jaringan kantor, internet, repairing, maintenance, dan lainnya.

Masalah keamanan yang paling dilupakan orang adalah masalah moral dan kebiasaan komputer (saya tidak akan berbicara mengenai hal-hal teknis, karena saya orang awam…). Moral dan kebiasaan? Menurut pendapat saya, ya. Kebanyakan virus, trojan, spyware, atau rootkit dan sebagainya itu masuk karena keinginan kita sendiri, bukan sepenuhnya dari keinginan si pembuatnya. Kitalah yang mengundangnya masuk ke dalam komputer kita sendiri. Coba telaah lebih jauh, kebanyakan virus dan kawan-kawan memakai wajah yang lemah lembut, cantik, dan sangat menarik perhatian orang untuk melihat, merasa, atau mencobanya. Coba kalau mereka langsung menampakkan wajah aslinya, “ini virus A, kalau berani coba tes saja…” atau “anda mau komputer anda rusak? Coba jalankan virus/aplikasi ini!”, tentu orang tidak akan berani coba-coba. Lain halnya juga dengan celah keamanan yang terdapat pada berbagai perangkat lunak, yang sebagian besar dapat dimanfaatkan oleh programmer untuk menyusupkan berbagai aplikasi yang tentunya dengan niat dan tujuan tertentu. Memang kebanyakan aplikasi yang ada tidaklah sempurna, bahkan banyak yang secara kontinyu harus terus-menerus diperbaiki. Lalu sebagian besar orang tidak akan peduli dengan masalah penyempurnaan aplikasi tersebut. Atau bahkan dikarenakan sebagian besar orang memakai aplikasi yang ilegal atau bajakan. Ada sahabat saya yang memberikan bukti bahwa enam dari sepuluh aplikasi bajakan telah disusupi dengan berbagai malware, trojan atau sebagainya. Dan kebanyakan dari kita semua tidak peduli dengan hal tersebut.

Selain itu, banyak juga celah keamanan yang kita sendiri yang membuatnya. Rasa keingintahuan kita tentang suatu hal di dunia maya dapat saja membawa kita ke dalam malapetaka lain. Ingin menjadi seorang hacker, lalu memasuki situs-situs hacker untuk mecari caranya. Atau sekedar ingin melihat-lihat gambar porno. Sahabat saya juga memberitahukan, kebanyakan virus, trojan, atau spyware sangat menyukai tempat-tempat seperti ini.

Ada juga cerita lain (yang sedikit lucu dan berani…). Sahabat saya (yang suka sekali mengumpulkan virus dan sejenisnya) secara sengaja menyimpan beberapa virus ke dalam folder dokumen di komputernya di kantor. Semua virus tersebut termasuk kategori pasif bukan yang aktif dan semuanya dikompress dan diproteksi biar lebih aman. Semua file bervirus tersebut diberinya nama-nama artis dan diubahnya menjadi file-file dengan isyarat bahwa file tersebut merupakan file dokumen penting dan rahasia. Dasar hampir semua karyawan di kantornya orang-orang pintar, alhasil hanya dalam waktu 2 hari semua komputer di kantornya lumpuh. Padahal semuanya telah memakai antivirus yang cukup handal. Dia sendiri kena damprat pimpinan, lalu dia bilang kenapa juga ada yang usil mau tahu isi komputer orang lain.

Menurut saya ada dua hal penting yang merupakan penyebab bobolnya keamanan komputer kita, dan keduanya merupakan sifat yang saling bertentangan, yaitu:
1. Rasa Keingintahuan (atau di sini bisa disebut usil…), dan
2. Rasa Ketidakpedulian (atau di sini bisa disebut cuek…).

Keduanya bukanlah perangkat keras atau perangkat lunak komputer, tetapi keduanya adalah sifat-sifat manusia. Dan kedua sifat tersebut tergolong jelek apabila dipergunakan hanya untuk hal-hal yang jelek pula.

Kontra Rasa
Menurut saya, langkah-langkah yang harus dilakukan agar komputer kita selalu aman dari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama yang menyangkut keamanannya, maka kita harus meng-urut-kan langkah dengan tepat, yaitu:

  1. Belajar hanya mejadi orang yang bijak bukan hanya sekedar pintar. Artinya, coba pilah-pilah mana hal yang lebih penting, lebih menguntungkan, lebih bermanfaat, terutama baik bagi kemajuan diri kita sendiri maupun orang lain.
  2. Siapkan diri sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan yang tidak harus cukup. Artinya, untuk maju kita tidak harus serakah (semua hal harus dikuasai) karena semuanya ada bagiannya sendiri-sendiri. Profesionalisme bukan berarti harus bisa semuanya, tetapi menguasai sepenuhnya bidang profesi yang ditekuni itu lebih berharga.
  3. Siapkan sistem keamanan dini dalam diri kita. Artinya, kita harus siap menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan sejak awal, sehingga dengan begitu kita akan merasa lebih paham bahwa banyak sekali kekurangan dalam diri kita, dan orang lainlah yang bisa menolong kita.
  4. Siapkan materi fisik maupun metafisik. Maksudnya, kalau memang kita merasa kita tidak mampu, cobalah untuk mengajak orang lain yang lebih mampu agar kita dapat belajar darinya dan orang tersebut dapat membantu kita.

Jadi, kesimpulannya bahwa menyiapkan sebuah komputer dengan segudang tameng aplikasi keamanan tidaklah cukup apabila tameng dalam diri kita sama sekali tidak kita benahi.

…maap apabila tulisan ini jauh dari pikiran teman-teman yang teknis dan empiris, maklum saya hanya awam dalam hal keamanan komputer, saya hanya bisa menyampaikan pandangan saya secara rohaniah dan sifat manusianya, toh wadag tanpa ruh tak akan bisa bertahan dalam dunia fana…